Langsung ke konten utama

Mengejar seberkas cahaya





Berbicara tentang mimpi kini menjadi hal yang tabu untuknya. Ini  seperti menghitung banyak bintang di malam hari. Bagaimanapun usahanya ia tetap tak mampu menghitung banyaknya bintang di langit.

Ia teringat ketika itu semangat juang untuk meraih mimpinya luar biasa. Ketika banyak orang bingung dengan pilihannya, belum memiliki tujuan ia telah mantap dengan tujuannya. Tahunan tetap itu pendiriannya tak berubah walau banyak pilihan lain. Ia yang tak kenal waktu, lelah hanya hal biasa, kantuk hal biasa, hanya lapar yang susah ia tahan. Kopi yang menemaninya melewati malam menuju pagi. Mengapa ia melakukan hal itu ? tanyaku padanya. sebab ia selalu teringat kata seorang guru "jikalau ia ingin hal lebih ia perlu melakukan hal lebih pula" jawabnya.

Perlahan namun pasti satu persatu impian kecilnya tercapai, yah walau ada pula yang mengecewakannya. Namun itu tak menjadi masalah baginya sebab ada impian besar yang mebutuhkan semangat besarnya, membutuhkan usaha yang berkali-kali lipat. Ia tak mau semangatnya padam hanya karena impian kecilnya yang tak tercapai. Namun, ternyata Allah berkehendak lain. Impiannya ternyata harus berheti, ia hanya menjadi impian tanpa di capai. Bahkan ini ketika ia belum benar-benar berusaha meraihnya.

Ia masih mengharapkan keajaiban kecil hingga berita itu datang ia lulus ke mimpi yang berbeda. tak pernah ia terpikir ke sana. Ia tak memilki tujuan ketika ia berada di sana. Ia selalu berharap agar setiap impian besarnya terwujud. Sebab ketika ia melihat seseorang dengan mimpinya terwujud dan yang tidak nampak amat berbeda. Ia juga belajar dari orang-orang ia kenal, orang-orang yang tak mampu mewujudkan mimpinya. tak peduli apa yang telah mereka dapat, yang telah mereka miliki sebab mimpi itu selalu mereka inginkan terwujud. Namun orang-orang itu hanya bisa sampai batas ingin tak mampu dicapai. Dan dia tak mau seperti orang-orang itu.


Membuat ia selalu bertanya kepada Allah "Haruskah aku bertahan atau mengejar impianku ?" sebab sebenarnya ia masih ingin mengejar seberkas cahaya itu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana cara Mencitai-Mu?

Ketika ku telah mencoba mengenal-Mu lebih lagi, selalu muncul pertanyaan itu. Bagaimana caraku bisa mencintai-Mu ? melihat orang lain yang dengan semangat 45 melakukan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu. Tidak hanya itu mereka juga berdakwah mengajak orang lain lebih mengenal-Mu. Mereka melakukan ini sebab mereka mencintai-Mu. Mereka yang selalu meluangkan waktu membaca ayat-ayatMu bukan hanya itu merekapun berusaha menghafalkan ayat-ayat Mu. Mereka yang rela bangun dari tidur lelap di sepertiga malamnya hanya untuk beribadah padaMu. Rela berpuasa menahan segalanya bukan hanya lapar dan haus. Itu semua mereka lakukan sebab mereka cinta pada-Mu. Mereka, laki-laki itu yang dengan rela menggunakan celana diatas mata kaki, walau beberapa pandangan orang itu tampak aneh. Seperti orang kebanjiranlah... menurut orang itu. Menumbuhkan jenggot yang membuat beberapa orang menganggap mereka menakutkan. Mereka, perempuan itu rela menggunakan kain longgar nan tebal itu untuk menutupi a...

Tahun ke-5 papa

Siapa sangka ini sudah tahun kelima Tahun ini kembali lagi november hadir bersama hujannya dan tanpa dirimu Tahun ini aku masih di tempat rantau yang sama walau aku telah memulai kisah baru lagi Tahun ini telah ada berjanji menjagaku seperti dahulu yang kamu lakukan Walau aku tau tak pernah ada yang bisa menandingimu Aku masih berharap ada dirimu menemani aku menjalankan kisahku Aku masih berharap kamu bisa menemaniku melihat mimpiku terwujud Masih saja aku  tak dapat menahan rasa rindu yang tak pernah berakhir temu Masih saja ada titik kosong dalam diriku ketika masa itu seharusnya aku sedang gembira dengan pencapaianku Rinduku masih sama, masih seperti dulu Semoga di sana Papa bahagia Sampai berjumpa lagi di tempat yang berbeda

Bertumbuh

Bertumbuhlah dengan pesat, Syand Jangan kalah dengan kemalasan Jangan kalah dengan kebodohan Jangan kalah dengan ketidaktahuan Jangan kalah dengan rasa takut Jangan kalah dengan rasa menyerah Jangan kalah dengan rasa khawatir Jangan kalah dengan ketidakfokusan Jangan kalah dengan perasaan Jadilah kompetitor sejati, aku tau kamu bisa Syand. Berjuanglah...