Langsung ke konten utama

Meninggalkan Jejak


Di setiap perjalanan yang sedang kita lakukan, kita akan menemui berbagai orang yang memberi berbagai warna di perjalanan kita. Entah itu orang yang hanya datang sebentar atau orang yang benar-benar menemani kita selama perjalan. Mereka mungkin saja adalah orang yang bersedia kita sibukkan dengan urusan kita. Mereka mungkin saja orang yang bersedia mendengar segala ocehan kita, menjadi tempat kita berbagi kebahagiaan, kesedihan, dan canda tawa. Serta mereka yang mungkin saja paling sering mengomeli kita agar kita terus bertumbuh menjadi lebih baik diperjalanan yang saat ini kita mulai. Dengan berakhirnya perjalanan berarti kita akan meninggalkan orang-orang yang menemani selama perjalanan kita sebab kita akan kembali memulai perjalanan yang baru. Terlebih ketika kita tidak lagi punya alasan untuk memulai perjalanan ditempat yang sama. Yah, walaupun sekarang berkomunikasi dengan berbagai orang telah menjadi hal yang mudah. Tetapi tetap saja akan ada yang berubah, bukan ? Boleh jadi satu persatu yang ada saat ini akan perlahan hilang. Mungkin mereka juga sedang mengakhiri yang mereka mulai sama seperti kita dan diperjalanan berikutnya mereka terlalu sibuk bertumbuh hingga tidak memiliki kesempatan lagi (lupa) bertegur sapa dengan kita. Atau mungkin kita yang terlalu sibuk diperjalanan berikutnya hingga kita yang tidak memiliki kesempatan lagi (lupa)  untuk bertegur sapa.
Lantas ketika kita sadar apa yang kita mulai akan segera berakhir apa yang akan kita lakukan ? Sebagian besar orang ketika mereka menyadari akan berakhirnya perjalanan, mereka akan berusaha membuat berbagia momen. Entah itu dengan cara pergi kesuatu tempat menyenangkan bersama dengan orang yang menemani selama perjalanannya. Membuat berbagai macam hadiah, saling bertukar kado atau mungkin membeli benda yang sama.  Apa-apa yang dilakukan tentu saja tujuannya sama. Agar ada banyak jejak kenangan yang bisa menjadi pengingat. Agar ketika semuanya sedang sibuk bertumbuh di perjalanan berikutnya,  tetap tidak ada kata lupa bahwa ada orang-orang yang menemani kita diperjalanan sebelumnya. Jejak itu entah sesuatu yang dalam bentuk fisik atau hal yang tersimpan dalam ingatan.
 Mungkin ini menjadi alasan kenapa sering kali ada perayaan di setiap akhir sekolah. Entah itu acara perpisahan sekolah ataupun acara wisuda. Sebagai penanda ada perjalanan yang telah berakhir dan menjadi sebagai salah satu jejak kenangan tentunya.  Tetapi apakah semua orang yang menemani kita disetiap perjalanan butuh untuk membuat lebih banyak lagi jejak kenangan ?
Mungkin jawabannya tidak, sebab ada (beberapa) orang yang menemani kita selama perjalanan membuat kita tidak lagi butuh untuk menambah jejak kenangan dengannya karena di setiap waktunya ia telah memberi kenangan berharga. Kita tidak lagi butuh pengingat untuk mengingat orang tersebut sebab kita akan terus mengingatnya, bukan ? Sebab kita yakin diperjalanan berikutnya walaupun kita tidak sedang diperjalanan yang sama, ia akan tetap berusaha hadir menjadi kawan yang terbaik. Menjadi orang yang paling mendukungkung kita untuk bertumbuh.


"Semoga kawan yang saat ini menemani kita selama perjalanan, tidak akan menjadi orang asing ketika kita bertemu di perjalanan berikutnya..."



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana cara Mencitai-Mu?

Ketika ku telah mencoba mengenal-Mu lebih lagi, selalu muncul pertanyaan itu. Bagaimana caraku bisa mencintai-Mu ? melihat orang lain yang dengan semangat 45 melakukan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu. Tidak hanya itu mereka juga berdakwah mengajak orang lain lebih mengenal-Mu. Mereka melakukan ini sebab mereka mencintai-Mu. Mereka yang selalu meluangkan waktu membaca ayat-ayatMu bukan hanya itu merekapun berusaha menghafalkan ayat-ayat Mu. Mereka yang rela bangun dari tidur lelap di sepertiga malamnya hanya untuk beribadah padaMu. Rela berpuasa menahan segalanya bukan hanya lapar dan haus. Itu semua mereka lakukan sebab mereka cinta pada-Mu. Mereka, laki-laki itu yang dengan rela menggunakan celana diatas mata kaki, walau beberapa pandangan orang itu tampak aneh. Seperti orang kebanjiranlah... menurut orang itu. Menumbuhkan jenggot yang membuat beberapa orang menganggap mereka menakutkan. Mereka, perempuan itu rela menggunakan kain longgar nan tebal itu untuk menutupi a...

Tahun ke-5 papa

Siapa sangka ini sudah tahun kelima Tahun ini kembali lagi november hadir bersama hujannya dan tanpa dirimu Tahun ini aku masih di tempat rantau yang sama walau aku telah memulai kisah baru lagi Tahun ini telah ada berjanji menjagaku seperti dahulu yang kamu lakukan Walau aku tau tak pernah ada yang bisa menandingimu Aku masih berharap ada dirimu menemani aku menjalankan kisahku Aku masih berharap kamu bisa menemaniku melihat mimpiku terwujud Masih saja aku  tak dapat menahan rasa rindu yang tak pernah berakhir temu Masih saja ada titik kosong dalam diriku ketika masa itu seharusnya aku sedang gembira dengan pencapaianku Rinduku masih sama, masih seperti dulu Semoga di sana Papa bahagia Sampai berjumpa lagi di tempat yang berbeda

Bertumbuh

Bertumbuhlah dengan pesat, Syand Jangan kalah dengan kemalasan Jangan kalah dengan kebodohan Jangan kalah dengan ketidaktahuan Jangan kalah dengan rasa takut Jangan kalah dengan rasa menyerah Jangan kalah dengan rasa khawatir Jangan kalah dengan ketidakfokusan Jangan kalah dengan perasaan Jadilah kompetitor sejati, aku tau kamu bisa Syand. Berjuanglah...