Langsung ke konten utama

Wisuda


Perjalanan kini usai
Ditandai dengan acara yang disebut wisuda
serta pakaian hitam dan topi hitam yang sering kita sebut toga
Kebahagiaan dan haru hadir ditempat itu
Langit sangat cerah dihari itu seakan ia mendukung kebahagiaan yang ada

Jalanan menjadi begitu padat
Kendaraan memenuhi kampus yang menjadi saksi perjalanan
Nampak banyak orang yang membawa bucket bunga dan berbagai kado lainnya
sebagai hadiah untuk yang telah menyelesaikan perjalanannya
Setiap orang menjadi begitu sibuk mengabadikan momen yang bisa jadi hanya terjadi sekali seumur hidup

Namun, dari kebahagiaan itu ada pertanyaan yang menghadirkan kesedihan.
Kemana setelah ini kamu hendak melangkah ? Apakah sahabat-sahabatmu dimasa sekarang hanya akan jadi masa lalu diperjalanan kamu berikutnya ?



Makassar, 20 Maret 2018

Terima kasih banyak yang telah hadir di momen itu dan ucapan selamat dari yang tidak bisa hadir. Saya sangat senang Allah takdirkan memiliki sahabat seperti kalian,




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana cara Mencitai-Mu?

Ketika ku telah mencoba mengenal-Mu lebih lagi, selalu muncul pertanyaan itu. Bagaimana caraku bisa mencintai-Mu ? melihat orang lain yang dengan semangat 45 melakukan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu. Tidak hanya itu mereka juga berdakwah mengajak orang lain lebih mengenal-Mu. Mereka melakukan ini sebab mereka mencintai-Mu. Mereka yang selalu meluangkan waktu membaca ayat-ayatMu bukan hanya itu merekapun berusaha menghafalkan ayat-ayat Mu. Mereka yang rela bangun dari tidur lelap di sepertiga malamnya hanya untuk beribadah padaMu. Rela berpuasa menahan segalanya bukan hanya lapar dan haus. Itu semua mereka lakukan sebab mereka cinta pada-Mu. Mereka, laki-laki itu yang dengan rela menggunakan celana diatas mata kaki, walau beberapa pandangan orang itu tampak aneh. Seperti orang kebanjiranlah... menurut orang itu. Menumbuhkan jenggot yang membuat beberapa orang menganggap mereka menakutkan. Mereka, perempuan itu rela menggunakan kain longgar nan tebal itu untuk menutupi a...

Tahun ke-5 papa

Siapa sangka ini sudah tahun kelima Tahun ini kembali lagi november hadir bersama hujannya dan tanpa dirimu Tahun ini aku masih di tempat rantau yang sama walau aku telah memulai kisah baru lagi Tahun ini telah ada berjanji menjagaku seperti dahulu yang kamu lakukan Walau aku tau tak pernah ada yang bisa menandingimu Aku masih berharap ada dirimu menemani aku menjalankan kisahku Aku masih berharap kamu bisa menemaniku melihat mimpiku terwujud Masih saja aku  tak dapat menahan rasa rindu yang tak pernah berakhir temu Masih saja ada titik kosong dalam diriku ketika masa itu seharusnya aku sedang gembira dengan pencapaianku Rinduku masih sama, masih seperti dulu Semoga di sana Papa bahagia Sampai berjumpa lagi di tempat yang berbeda

Bertumbuh

Bertumbuhlah dengan pesat, Syand Jangan kalah dengan kemalasan Jangan kalah dengan kebodohan Jangan kalah dengan ketidaktahuan Jangan kalah dengan rasa takut Jangan kalah dengan rasa menyerah Jangan kalah dengan rasa khawatir Jangan kalah dengan ketidakfokusan Jangan kalah dengan perasaan Jadilah kompetitor sejati, aku tau kamu bisa Syand. Berjuanglah...