Langsung ke konten utama

Lebih Baik

Setahun belakangan ini aku menemukan kawan yang unik. Ia selalu mengatakan bahwa aku lebih baik dirinya berdasarkan takaran-takaran yang ia buat. Mengatakan aku tak pernah sebanding dengannya. Aku bersyukur ia selalu berprasangka baik terhadapku.Sebab baik sangkanya adalah sebentuk doa untukku. Tetapi ia seharusnya tau yang sedang ia lihat adalah aku yang sedang berusaha menjaga aibku. Ia belum begitu mengenalku, belum melihat bagaimana sebenarnya diriku. Dilain sisi aku menganggapnya lebih baik sebab bagiku ia adalah seseorang yang selalu ingin memperbaiki dirinya. Ia bahkan lebih berjuang memperbaiki diri dan lebih dewasa. Bahkan mungkin beberapa tahun kedepan ia akan berkali-kali lebih baik dari diriku.

Aku teringat kisah ayah dan ibu. Bagi ayah yang baru mengenal ibu, ayah menganggap ibu berkali-kali lebih baik dibanding ayah. Ibu punya lingkungan yang baik, agama yang lebih baik, pribadi yang lebih baik sangat berbeda dengan lingkungan ayah. Tetapi Ibu bisa yakin kepada ayah sebab ibu melihat ayah hendak berubah. Hingga setelah menikah ayah menjadi sosok yang berubah sangat pesat. Bahkan bagi ibu ayah berkali-kali lipat lebih baik dari ayah. Ayah selalu berusaha belajar dan selalu berubah setiap harinya. Berusaha menjadi sebaik-baiknya pemimpin.

Pada akhirnya kita memang bisa menakar seseorang baik atau tidak berdasarkan takaran-takaran umum yang ada di masyarakat ataupun berdasarkan aturan-aturan agama. Tetapi kita harus lebih dulu mengenal orangnya, lebih dulu tau keseharian, melihat usahanya untuk lebih baik dan kita tidak akan pernah bisa menakar yang mana lebih baik.


Semoga bisa selalu berubah menjadi baik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana cara Mencitai-Mu?

Ketika ku telah mencoba mengenal-Mu lebih lagi, selalu muncul pertanyaan itu. Bagaimana caraku bisa mencintai-Mu ? melihat orang lain yang dengan semangat 45 melakukan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu. Tidak hanya itu mereka juga berdakwah mengajak orang lain lebih mengenal-Mu. Mereka melakukan ini sebab mereka mencintai-Mu. Mereka yang selalu meluangkan waktu membaca ayat-ayatMu bukan hanya itu merekapun berusaha menghafalkan ayat-ayat Mu. Mereka yang rela bangun dari tidur lelap di sepertiga malamnya hanya untuk beribadah padaMu. Rela berpuasa menahan segalanya bukan hanya lapar dan haus. Itu semua mereka lakukan sebab mereka cinta pada-Mu. Mereka, laki-laki itu yang dengan rela menggunakan celana diatas mata kaki, walau beberapa pandangan orang itu tampak aneh. Seperti orang kebanjiranlah... menurut orang itu. Menumbuhkan jenggot yang membuat beberapa orang menganggap mereka menakutkan. Mereka, perempuan itu rela menggunakan kain longgar nan tebal itu untuk menutupi a...

Tahun ke-5 papa

Siapa sangka ini sudah tahun kelima Tahun ini kembali lagi november hadir bersama hujannya dan tanpa dirimu Tahun ini aku masih di tempat rantau yang sama walau aku telah memulai kisah baru lagi Tahun ini telah ada berjanji menjagaku seperti dahulu yang kamu lakukan Walau aku tau tak pernah ada yang bisa menandingimu Aku masih berharap ada dirimu menemani aku menjalankan kisahku Aku masih berharap kamu bisa menemaniku melihat mimpiku terwujud Masih saja aku  tak dapat menahan rasa rindu yang tak pernah berakhir temu Masih saja ada titik kosong dalam diriku ketika masa itu seharusnya aku sedang gembira dengan pencapaianku Rinduku masih sama, masih seperti dulu Semoga di sana Papa bahagia Sampai berjumpa lagi di tempat yang berbeda

Bertumbuh

Bertumbuhlah dengan pesat, Syand Jangan kalah dengan kemalasan Jangan kalah dengan kebodohan Jangan kalah dengan ketidaktahuan Jangan kalah dengan rasa takut Jangan kalah dengan rasa menyerah Jangan kalah dengan rasa khawatir Jangan kalah dengan ketidakfokusan Jangan kalah dengan perasaan Jadilah kompetitor sejati, aku tau kamu bisa Syand. Berjuanglah...